Terbatasnya Sarana Pertanian, Hambat Produktifitas

DSC_0012PURBALINGGA – Kendala/ permasalahan yang di hadapi pada sektor pertanian salah satunya adalah, terbatasnya sarana pertanian, seperti mahalnya harga alat dan mesin pertanian.

Selain itu, terbatasnya tenaga kerja yang jumlahnya sangat terbatas, seiring dengan berkembangnya sektor industri, jumlah traktor roda dua, dan rice transplanter masih belum mencukupi, juga turut menghambat peningkatan jumlah produksi.

“Untuk itu, sebagai upaya mendukung program peningkatan produksi beras nasional di Kabupaten Purbalingga, kendala/permasalahan dalam sektor pertanian, khusunya menyangkut ketersediaan prasaran tersebut harus terus diuapayakn untuk ditingkatkan jumlahnya,”tutur Kepala Dinas Pertanian Perkebunan Dan Kehutanan Kabupaten Purbalingga Zainal Abidin, pada acara Penyerahan Bantuan Traktor Roda Dua dan Transplenter Tahun 2014, yang secara simbolis diserahkan oleh Bupati Purbalingga Sukento Rido Marhaendrianto kepada kelompok Gapoktan di Aula Ditanbunhut Jum’at (27/6).

Menurut Zainal, di Kabupaten Purbalingga pada tahun 2013 realisasi produksi padi luas panennya mencapai 38.934 hektar, sedangkan produktivitasnya 57,33 kwintal per hektar, dan produksi pada tahun tersebut mencapai 223.225 ton gabah keringgiling (GKG), sedangkan sampai dengan bulan Mei 2014, realisasi luas panen padi seluas 17.270 hektar, produktivitasnya mencapai 52,22 kwintal per hektar, serta produksinya sebanyak 224.678 ton GKG.

“Sampai saat ini jumlah sarana pertanian yang ada di Kabupaten Purbalingga untuk mendukung produktivitas pertanian khusunya tanaman padi, berupa traktor roda dua sebanyak 774 unit, dengan kebutuhan sebanyak 2.177, sehingga masih ada kekurangan 1.419 unit, untuk rice transplanter jumlahnya hanya dua unit, dengan kebutuhan 829 unit, serta ada kekurangan 827 unit,”terangnya.

Pada tahun 2014, sambung Zaenal, melalui sumber dana pusat dalam hal ini, Direktorat Jenderal Prasarana Dan Sarana Pertanian (Dirjen PSP) Kementrian Pertanian RI, untuk Kabupaten Purbalingga mendapatkan bantuan traktor sejumlah 40 unit, dengan nilai Rp 814.400.000,-, dan dua unit transplanter senilai Rp 119.180,-, bantuan traktor dan transplanter tersebut digunakan brigade tanam, sehingga sewaktu-waktu dibutuhkan, gapoktan/kelompok tani harus siap.

Diharapkan, dengan adanya bantuan alat mesin pertanian tersebut, dapat mengurangi permasalahan yang dihadapi dalam rangka peningkatan produksi pertanian, khususnya padi.

Bupati Purbalingga dalam sambutannya mengatakan, pemkab berterimakasih kepada para petani dan jajaran dinas terkait, yang sudah konsen terhadap pertanian, sehingga Purbalingga pada tahun 2013 mengalami surplus beras sebanyak 66.074 ton, harapannya agar hasil pertanian yang sudah baik, untuk diteruskan.

“Salah satu untuk menggenjot produktivitas pertanian adalah dengan memberikan alat mesin pertanian, agar produksinya dapat ditingkatkan lagi, karena hal tersebut merupakan komponen terbesar guna mendukung produksi pertanian, selain itu ketersediaan pupuk di Purbalingga agar terus dipantau, terutama di wilayah kecamatan pinggiran, agar tidak ada lagi pemberitaan di media terkait kelangkaan pupuk,”pinta Kento.

Kento meminta, untuk tidak ada lagi masyarakat, khususnya para petani kesulitan mendapatkan pupuk, dan segera mencari tahu penyebabnya, serta dicarikan solusi yang tepat, pungkasnya. (Kie_Man)

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *