Dukung Gerakan Swasembada Pangan, Jaringan Irigasi Tingkat Usaha Tani diperbaiki

IMG_1333
PURBALINGGA-HUMAS, Dalam rangka mendukung gerakan swasembada pangan tingkat nasional sejumlah jaringan irigasi tingkat usaha tani (Jitut) diperbaiki . Jaringan ini akan mengoncori luas lahan 3.200 hektar. Perbaikan jaringan diperkirakan akan menelan anggaran 3,2 milyar yang dananya berasal dari pemerintah pusat. Dana ini akan di kelola secara swakelola oleh perkumpulan petani pemakai air (P3A).

Kepala Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan, Zaenal Abidin pencanangan perbaikan jaringan irigasi ini guna mendukung pemerintah dalam berswasembada pangan. 3 tahun ke depan diharapkan Indonesia tidak lagi mengekspor padi dari Vietnam. Gerakan ini juga merupakan kerjasama antara jajaran TNI khususnya Angkatan darat dan Kementrian Pertanian.

Selain itu juga pemerintah daerah (pemda) akan mengoptimalisasi lahan pertanian seluas 2.000 hektar dan untuk jagung hibrida sebesar 3.000 hektar. Penangkaran benih kedelai seluas 1 hektar, dan penanaman padi gogo seluas 300 hektar.

“Untuk mendukung itu semua pemda juga akan membantu 63 unit traktor roda 2, 26 unit pompa air, 3 unit traktor roda 4 sebanyak, 12 unit rice tranplanter, 6 unit corn seller, 6 unit vertical dryer, dan 12 unit combine harvester jagung,” kata Zaenal.

Dandim 0702 Wijaya Kusuma, Letnan Kolonel Infantri Agustinus Sinaga mengatakan kerjasama ini merupakan salah satu tugas TNI dalam rangka menjagan ketahanan pangan bukan hanya jangaka pendek namun juga jangka panjang. TNI sebagai bagian dari rakyat merasa perlu untuk mengatasi kesulitan-kesulitan yang dihadapi oleh petani.

“Petani sudah bengok-bengok, masa TNI diam saja, bintara pembimbing masyarakat (Babinsa) akan menjadi pembimbing masyarakat dan P3A,”kata Agus

Agustinus mengatakan target 3 tahun Purbalingga harus swasembada pangan, dan ini tidak boleh gagal. Berbagai permasalahan terkait masalah ketersediaan pupuk, bibit dan obat-obatan bisa diatasi dengan duduk bersama untuk mencari solusi yang tepat. Agustinus menegaskan jangan sampai bangsa Indonnesia disuapi oleh bangsa lain karena impor pangan.

“ Alih fungsi lahan juga harus di kurangi agar swasembada pangan bisa tercapai,”kata Agus lagi

Sedangkan Bupati Purbalingga, Sukento Rido Marhaendrianto mengapresiasi dan berterimakasih kepada petani. Tanpa petani maka masyarakat Purbalingga tidak bisa makan. Kontribusi petani sangat besar dalam menjaga ketahanan pangan di Purbalingga.

Bupati menceritakan ada 2 profesi yang harus diteladani yang pertama adalah TNI yang kedua adalah petani. TNI dengan sikap disiplinnya selalu siap menjalankan tugas dimanapun berada. Sedangkan petani terus menanam walaupun tanamannya terkena hama atau tidak tumbuh. (Sapto Suhardiyo)

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *