Bupati Tasdi, sergap jangan hanya seremonial

PURBALINGGA – Musim panen pertama tahun 2018 sudah tiba. Bupati Purbalingga Tasdi meminta Badan Usaha Urusan Logistik (Bulog) Sub Divisi Regional Banyumas untuk segera melaksanakan serap gabah petani (sergap).
“Saya minta gerakan nyata sergap dilaksanakan secepatnya, tujuannya tentu mewujudkan kesejahteraan petani, jangan hanya sekedar ceremonial tiap panen seperti ini, tapi lebih penting langkah nyatanya, saya inginkan progress Bulog untuk tiap hari melaksanakan sergap,’’ kata Bupati Tasdi pada kegiatan panen padi dan serap gabah petani bersama Komandan Kodim (Dandim) 0702/Purbalingga Letkol. Inf. Andi Bagus Dian Arika di Desa Karangpetir Kecamatan Kalimanah, Sabtu (10/03).
Bupati Tasdi menyampaikan, sampai saat ini pihaknya belum menerima laporan dari Bulog Purbalingga terkait kegiatan sergap yang dilakukan pada tahun 2016 maupun tahun 2017. Ia berharap, saat panen raya Bulog mampu mengendalikan harga padi yang cenderung anjlok ketika hasil panennya melimpah, namun ketika beras mahal justru mendatangkan beras dari luar daerah.
“Ada dua kunci untuk kesejahteraan petani, apabila panen harga padi jangan terlalu rendah dan ketika beras mahal, petani yang seharusnya menikmatinya, dan Bulog harus hadir membantu petani dengan suksesnya gerakan sergap,’’ katanya.
Menurut Kepala Dinas Pertanian Kab. Purbalingga Ir. Lily Purwati, saat ini harga gabah kering panen (gkp) di petani berkisar Rp 3.700 sampai Rp 4.000 per kilogram, dan untuk gabah kering giling (gkg) berkisar Rp 5.000 sampai dengan Rp 5.200 di penggilingan. Sedangkan untuk harga beras medium eceran Rp 11.000 dan beras premium di pasar Rp 13.500.
“Namun untuk harga gkp terus mengalami penurunan seiring memasuki musim panen raya dan diperkirakan sampai dengan bulan Maret 2018, panen mencapai luas 6.000 Ha dan terluas ada di Kec. Kalimanah, Purbalingga, Kemangkon dan Bukateja,’’ kata Lily.
Lily juga menyampaikan, berdasarkan evaluasi tahun 2017, luas panen mencapai 43.562,5 Ha, menghasilkan beras sejumlah 148.519,37 ton dan hal tersebut menjadikan surplus produksi beras tahun 2017 adalah 53.986,58 ton karena dari 907.507 penduduk Purbalingga hanya membutuhkan 78.953 ton per tahun.
“Untuk tahun 2018, sasaran luas panen 44.172 Ha, sasaran produktifitas 61,12 kw/ha dengan sasaran produksi mencapai 269.990 ton gkg dan sampai Februari 2018 tercapai luas panen 4.699,4 Ha atau telah tercapai 10,6%,’’ katanya. (Igo – KB)

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *