Dibiayai Dana Desa dan Swadaya Petani PASANG 50 RUBUHA UNTUK TANGGULANGI HAMA TIKUS

KALIGONDANG#SedulurTani. Masyarakat tani di Desa/Kecamatan Kaligondang patut bersyukur karena pemerintah desanya memberi perhatian lebih kepada mereka. Perhatian tersebut salah satunya diwujudkan dalam hal pemasangan Rumah Burung Hantu (Rubuha) diareal persawahan petani yang dibiayai Dana Desa (DD) dan swadaya petani. Pemasangan Rubuha dilakukan oleh para petani didampingi oleh PPL wilbin Kaligondang, Muhamad Ridwan, A.Md. Ridwan, demikian biasa disapa, menjelaskan bahwa sejak 2017 sampai dengan saat ini sudah terpasang 50 Rubuha yang tersebar di areal persawahan Desa Kaligondang, pemasangan Rubuha tersebut, lanjut Ridwan, dibiayai dengan dana desa dan swadaya petani. “Petani merasakan manfaat dari pengendalian hama Tikus dengan musuh alami ini, harapannya desa desa disekitarnya juga menirunya dengan hal yang sama” Jelas Ridwan.
Penggunaan burung hantu sebagai musuh alami tikus cukup menguntungkan petani. Dibuktikan dengan meningkatnya panen petani. Capaian itu tak lepas dari bantuan burung hantu (Tyto Alba). Tikus sawah atau Ratus agentiventer merupakan momok atau monster yang sangat menakutkan bagi para petani. Hewan pengerat ini mematahkan semangat dan harapan para petani untuk memanen padinya, karena dapat menurunkan tingkat produksi padi 40 – 60 persen. Berbagai upaya telah dilakukan oleh para petani sejak zaman dahulu kala untuk membasmi hama tanaman yang terkenal cerdas ini. Cara yang telah mereka lakukan seperti gropyokan, menggunakan belerang, racun dan berbagai cara lainnya namun tidak pernah membuahkan hasil yang memuaskan. Namun irigasi yang baik, benih unggul, dan metode tanam yang baik tak menjamin hasil panen seperti yang diharapkan. Hasil jerih payah mereka sering sirna diserang tikus.
Tyto Alba jenis Serak Jawa yang dikenal juga dengan nama Burung Hantu Barn adalah hewan nocturnal yang sangat setia dengan pasangan serta tempat tinggalnya. Tak bisa bisa membuat sarang sendiri, mereka bersarang di lubang-lubang pohon besar atau rumah-rumah kosong yang jauh dari lokasi persawahan. Agar mereka dapat bersarang di dekat persawahan, maka dibuatkanlah sarang sederhana dari bambu dan kotak kayu bekas di tengah persawahan, yang dikenal dengan nama RUBUHA (Rumah Burung Hantu)
Pembuatan rubuha ini memudahkan burung hantu berburu tikus di sawah. Masalahnya kandang yang terbuat dari bambu dan papan kayu bekas tersebut tidak permanen, maka sering mudah rusak dan roboh terkena hujan dan panas serta diterpa angin di tengah sawah. Membuatkan sarang sang predator seperti Rubuha ternyata tidak semudah yang dibayangkan. Mereka harus mencari referensi ke sana ke mari agar Rubuha yang dibuat dapat efektif dam mau ditempati sang predator tikus sawah. Tiang sebaiknya terbuat dari beton dengan pondasi cakar ayam sehingga tidak mudah roboh di tanah persawahan yang lembek. Tingginya 4 meter dari permukaan tanah untuk memudahkan Serak Jawa mengintai dan membawa pulang hasil buruannya dengan mudah.
Tyto Alba adalah satwa malam yang istirahat pada siang hari. Agar tidak panas di siang hari pintu masuknya pun harus menghadap ke utara atau selatan, sehingga menghalangi sinar matahari masuk. Satwa ini tidak senang kena sinar matahari. Agar terhindar dari gangguan manusia dan kebisingan, penempatan Rubuha juga harus strategis di tengah sawah dengan jarak antara satu dengan yang lainnya antara 50-75 meter sehingga daerah teritorial perburuannya terbagi rata. Seekor Serak jawa mampu mengawal lebih kurang 3 hektar sawah (subbagPP).
#pertanianmasuksekolah
#penyuluhsahabatpetani
#dinpertanpurbalingga
#purbalinggamemikat
#jatenggayeng
#kostratani
#kementerianpertanianRI
#pertanianmajumandirimodern

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *