GANGGUAN HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN PADI YANG SERING MUNCUL DI MUSIM KEMARAU DI SENTRA-SENTRA PRODUKSI PADI DI PURBALINGGA

  1. Hama tikus dan walang sangit tetap menyerang tanaman di MT April – September.

Tikus sawah (Rattus argentiventer) dan walang sangit (Leptocorisa oratorius) adalah dua contoh hama utama tanaman padi. Kedua jenis hama ini menyerang baik di musim kemarau maupun musim hujan. Namun demikian, serangan tikus dan walang sangit dengan intensitas yang ganas biasanya lebih banyak terjadi di musim hujan. Kedua jenis hama ini sangat menyukai udara lembab.

Pada suatu hamparan lahan, tikus dan walang sangit menyerang tanaman padi yang ditanam paling awal dengan selisih waktu lebih dari 5 hari. Bila sudah menyerang tanaman di suatu lahan, maka hama ini akan cenderung tetap tinggal dan berkembangbiak di tempat tersebut hingga akhir musim panen. Setelah panen walang sangit dan tikus akan mencari tempat yang rimbun dan teduh untuk bersarang.

  1. Wereng coklat dan wereng punggung putih

Wereng coklat (Nilaparvata lugens) dan wereng punggung putih (Sogatodes sp) menyerang tanaman padi, baik di musim kemarau maupun musim hujan. Serangan yang terjadi pada musim hujan umumnya lebih ganas daripada serangan wereng yang terjadi pada musim kemarau, karena wereng sangat menyukai cuaca yang lembab untuk hidup dan berkembang biak.

Pada musim kemarau, wereng biasanya menyerang tanaman padi di pertengahan bulan Juli s/d 10 hari pertama di bln Agustus. Pada pertengahan Bulan Agustus populasinya cenderung turun secara alami. Bila musim hujan sebelumnya terjadi serangan hama wereng yang ganas, maka pada musim kemarau biasanya akan banyak ditemukan penyakit kerdil rumput dan kerdil hampa. Hal ini seperti yang terjadi pada MT April – September 2017, di mana sebelumnya terjadi fenomena kemarau basah selama tahun 2016. Sebaliknya, bila musim hujan sebelumnya terjadi serangan hama wereng yang ringan, maka pada musim kemarau akan jarang dijumpai gejala kerdil rumput dan kerdil hampa.

Kerdil rumput dan kerdil hampa adalah penyakit tanaman padi yang disebabkan oleh virus. Sebenarnya setiap saat ada saja tanaman yang terinveksi virus, walaupun dalam jumlah yang sangat terbatas. Virus ini dtularkan oleh wereng coklat. Apabila terjadi ledakan hama wereng coklat, maka penularan virus kerdil rumput dan kerdil hampa juga terjadi secara massif, sehingga masuk akal apabila setelah terjadi ledakan hama wereng coklat kemudian diikuti ledakan penyakit kerdil rumput dan kerdil hampa pada musim berikutnya.

Selain wereng, hama tanaman padi yang biasanya menyerang di pertengahan bulan Juli adalah hama putih(Nympula depunktalis)dan hama ganjur (Orseolia oryzae). Hama ini menyukai tanaman padi yang digenangi secara terus menerus.

 

  1. Hama tanaman padi yang berasal dari Ordo Lepidoptera (Golongan Ngengat / Keper) biasanya menyerang tanaman padi saat pertengahan bulan september.

Hama yang paling sering menyerang yaitu dari Famili Pyralidae, terutama penggerek batang padi kuning (Scirpophaga incertulas) dan hama putih palsu (Cnaphalocrosis medinalis). Dalam kondisi tertentu, hama ulat grayak (Spodoptera sp.) (Lepidoptera : Noctuidae) juga kadang menyerang tanaman padi di pertengahan bulan September. Namun demikian, biasanya serangan ulat grayak hanya bersifat spot-spot dengan tingkat kerusakan yang relatif ringan. Selain itu, serangan ulat grayak pada tanaman padi juga tidak terjadi setiap tahun sebagaimana halnya hama penggerek batang dan hama putih palsu.

Kerugian yang timbul akibat gangguan hama bisa mencapai 10 %. Nilai 10 % dihitung dengan cara membandingkan hasil panen dari lahan sawah yang disemprot dengan pestisida kimia dengan hasil panen dari lahan yang tidak disemprot.

  1. Fenomena Resistensi dan Resurjensi Serangga Hama Terhadap Insektisida

Berdasarkan hasil pengamatan yang telah kami lakukan, sejak musim tanam April – September 2015 ditemukan bahwa wereng coklat dan wereng punggung putih telah menunjukkan gejala resisten terhadap insektisida berbahan aktif Fipronil. Berdasarkan pemantauan, aplikasi insektisida berbahan aktif fipronil yang dilakukan beberapa petani ternyata tidak berhasil menekan populasi wereng. Beberapa contoh formulasi insektisida berbahan aktif fipronil yang banyak beredar di pasaran antara lain adalah Regent dan Prevaton.

Gejala resistensi juga nampaknya terjadi pada hama walang sangit (Leptocorisa oratorius). Hama ini menunjukkan gejala resisten terhadap insektisida berbahan aktif piretroid. Selain menyebabkan resisten, piretroid juga memicu gejala resurjensi.Hal ini ditandai dengan banyaknya nimfa walangsangit muda yang bermunculan beberapa hari setelah petani melakukan penyemprotan insektisida berbahan aktif piretroid.

  1. Penyakit Tanaman Padi

Penyakit tanaman padi yang muncul di musim kemarau lebih banyak didominasi oleh kelompok Fungi atau jamur.Beberapa contoh penyakit yang sering muncul antara lain penyakit busuk pelepah (Rhizoctonia sp), bercak bergaris (Cercospora sp) tetap terjadi.Selain itu, penyakit blast (Pyricularia orizae) juga muncul dengan intensitas ringan serta dengan pola spot-spot kecil, Penyakit ini terutama menyerang tanaman padi var. Situ Bagendit dan Var Pertiwi yang ditanam di lahan bekas tegalan atau sawah tadah hujan.

Kerugian yang timbul akibat gangguan penyakit bisa mencapai sekitar 10 %.

 

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *