Kisah Pemuda Masjid Kembangkan Botania Garden

Razak Amri kini merasa lega dan bungah. Jerih payahnya bersama sejumlah pemuda desa Karangcengis, Bukateja dalam membangun wisata petik buah Botania Garden (Bogar) sudah mulai terlihat. Sejak diresmikan Bupati Purbalingga Tasdi wisata yang masih dalam tahap pengembangan itu terus ramai dikunjungi wisatawan. Bahkan, pada Minggu (12/3/2017), sekitar 250 tiket masuk berhasil terjual. “Untuk hari-hari biasa, rata-rata ada 80 pengunjung,” katanya, Jumat (17/3/2017).

Pengembangan wisata itu berawal dari inisiatif sejumlah pemuda yang tergabung dalam ikatan remaja masjid Desa Karangcengis. Tak puas hanya menggarap program berbasis keagamaan, para pemuda itu pun berupaya menyelesaikan problem sosial di desa mereka.

Mereka mulanya prihatin dengan harga jual hasil pertanian berupa buah-buahan yang anjlok saat jumlah produksi melimpah pada musim panen raya. Sementara mereka menyadari lahan yang ditanami buah-buahan di desa begitu luas, serta berpotensi dikembangkan jadi agrowisata.

“Kami berpikir, jika petani bisa langsung jual ke wisatawan yang petik langsung ke kebun mereka, petani bisa mendapat harga jual lebih tinggi dibanding dijual ke tengkulak,” ujarnya.

Tekad para pemuda itu pun bulat untuk mengembangkan wisata petik buah.

Mereka rela iuran dengan total sekitar Rp 10 juta untuk membeli material guna membangun infrastruktur wisata, antara lain toilet umum dan Gasebo. Jalan akses wisata mereka tata dengan bergotong royong. Bukan hanya harus berkorban, mereka pun kadang mendapat celaan dari sejumlah warga desa yang meremehkan usaha mereka. Kendati demikian, semangat mereka tak kendur.

“Biasa lah orang desa, kami dianggap kurang kerjaan untuk usaha yang gak ada gunanya. Tapi sekarang mereka balik kaget setelah melihat hasilnya,” jelasnya.

Kini jerih payah mereka sudah berbuah. Wisata petik buah ini juga berkonsep edukasi menjadi salah satu destinasi wisata di Purbalingga. Amri dan pengelola Bogar pun bertekad akan terus berinovasi dan melakukan pembenahan sarana wisata untuk kenyamanan pengunjung, antara lain penambahan gasebo, sarana permainan anak, dan transportasi untuk pengunjung menyerupai odong-odong.

Amri berharap, dengan inovasi tersebut, wisata itu bisa semakin diminati wisatawan yang ujungnya berdampak pada kesejahteraan para petani. “Harapannya wisata ini semakin ramai sehingga banyak warga sekitar yang bisa ikut diberdayakan,” terang dia.

Bupati Tasdi pun mengapresiasi semangat Amri dan para koleganya. Tasdi berharap, pengembangan wisata itu menjadi pintu masuk investasi dan meningkatkan pendapatan masyarakat desa. Pemerintah Kabupaten akan turut menyokong pembiayaan pengembangan wisata itu melalui APBD. “Melihat potensinya, pada anggaran perubahan, kami akan membantu dengan dana bantuan khusus untuk Desa Karangcengis sebesar 100 juta,” ucap Bupati.

 

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *