Memprediksi Provitas Padi Secara Riil Di Kabupaten Purbalingga
- PENDAHULUAN
Sebagai seorang PPL, kita sering mendapatkan tugas untuk melakukan berbagai macam pendataan. Salah satu jenis pendataan yang paling sering dilakukan ialah pendataan mengenai kebutuhan benih padi, produksi serta provitas tanaman padi di suatu wilayah. Dalam melakukan pendataan mengenai tersebut, kita sering mendapati adanya kesenjangan antara data yang kita peroleh dengan kondisi riil di lapangan. Padahal kita sudah berusaha secara maksimal untuk melakukan pendataan secara obyektif sesuai ketentuan teknis yang ada, misalnya berdasarkan SOP dari BPS. Namun demikian, kesenjangan antara data pengamatan dengan kondisi riil tetap saja muncul.
Untuk itu, saya mencoba melakukan pengamatan langsung di lapangan untuk menelusuri tentang beberapa hal yang bisa menjadi penyebab adanya kesenjangan data tersebut. Mudah-mudahan hal ini bisa bermanfaat bagi kita agar bisa membuat suatu laporan yang mendekati gambaran kondisi lapangan yang sebenarnya.
- MENGHITUNG POPULASI TANAMAN
- Luas Bidang Lahan yang Benar-Benar Ditanami
- Ukuran petak-petak sawah di sebagian besar wilayah sentra produksi padi yang ada di Purbalingga berkisar antara 70 m2 s/d 420 m2
- Rata-rata ukuran petak sawah sekitar:200 m2
- Lebar pematang rata-rata sekitar : 50 cm
- Jarak tanaman pinggir sampai ke pematang : 10 cm -25 cm (rata-rata : 15 cm)
- Dengan demikian, luas bidang lahan yang benar-benar ditanami adalah sekitar : 87,5 %
- Faktor konversi : Luas lahan total – luas lahan yang benar-benar ditanami : 100 % – 87,5 % = 12,5 %
- Populasi Tanaman yang Sebenarnya
- Mayoritas petani masih melakukan tanam bibit model tegel
- Jarak tanam : 25 cm X 25 cm
- Tiap petak ukuran 200 m2 berisi sekitar : 2.500 s/d 2.700 rumpun
- Jumlah tanaman tiap 100 ubin (1.400 m2) : 17.500 s/d 20.000 rumpun
- Rata-rata populasi tanaman tiap 100 ubin sekitar : 19.290 rumpun
- Populasi tanaman tiap hektar sekitar : 135.000 rumpun
- Populasi tanaman berdasarkan perhitungan matematis :160.000 rumpun/ha
- Menghitung Kebutuhan Benih.
- Rata-rata bobot 1.000 butir gabah adalah sekitar 25 gram
- Dalam kondisi terburuk, benih padi yang mampu berkecambah sekitar 80 %
- Banyaknya bibit yang baik dan layak tanam yang dihasilkan dari pesemaian basah model konvensional ala petani adalah sekitar 60 % dari bibit yang tumbuh. Jumlah bibit yang popol pada saat pencabutan adalah sekitar 40 %
- Jumlah bibit per lubang tanam yang mampu hidup sekitar 4 batang.
- Maka jumlah benih yang dibutuhkan untuk 100 ubin adalah : 4 X (18.000/1.000) X 25 gram =4 X 18 X 25 gram = 3.750 gram
- Ditambah cadangan 250 gram
- Jadi secara riil kebutuhan benih padi setiap 100 ubin adalah 4.000 gram atau (4 kg)
- Kebutuhan benih tiap hektar lahan adalah : 7 X 4 kg = 28 kg.
- Memperkirakan Provitas Padi
- Hasil Panen Riil = (Hasil ubinan X 1.600) X Faktor konversi
= Hasil ubinan X 1.600 X 85 %
- KONDISI PERTUMBUHAN TANAMAN
- Tanaman Pinggir
- Tanaman yang berada di pinggir pematang hingga jarak 1,5 m memiliki pertumbuhan yang lebih baik daripada tanaman yang di tengah petak.
- Jumlah anakan tiap rumpun lebih banyak
- Ukuran batang lebih besar
- Ukuran malai lebih panjang dan jumlah bulir tiap malai lebih banyak
- Semakin dekat ke pematang, semakin baik pula kondisi tanamannya.
- Tanaman pada baris pertama yang paling dekat dengan pematang mampu menghasilkan jumlah anakan sekitar 25 % hingga 100 % lebih banyak daripada tanaman yang ada di tengah petakan.
- Tanaman yang berada pada jarak 1,5 m hingga ke tengah memiliki pertumbuhan yang relativ seragam.
- Bila hasil panen diukur, populasi tanaman yang berada pada pinggir pematang hingga jarak 1,5 m mampu menghasilkan produksi sekitar 20 % lebih tinggi daripada populasi tanaman yang berada di tengah.
- Beberapa Faktor Penyebab
- Bagian pinggir pematang biasanya lebih dalam, karena mesin traktor pada saat menggaru lebih sering berputar di bagian pinggir pematang dengan disertai tambahan beban tekanan oleh tukang traktor. Selain itu, tanah di sepanjang sisi pematang selalu digali dengan cangkul (disukoni) pada saat membuat atau memperbaiki pematang tiap awal musim tanam. Dengan demikian komposisi unsur hara banyak berada di pinggir pematang
- Bagian pinggir pematang mendapat perhatian lebih baik dari penggarap selama masa pertumbuhan hingga panen, baik dalam hal pemberian pupuk, penyemprotan, maupun yang lain.
- Tanaman pinggir memiliki sirkulasi udara dan pasokan cahaya matahari lebih baik daripada tanaman yang berada di tengah
- Jajar Legowo : Tanpa Tanaman Sela Vs Dengan Tanaman Sela
- Tanaman padi yang berada pada sisi kanan dan kiri lorong legowo pada umumnya memiliki ukuran rumpun yang lebih besar daripada tanaman yang berada di tengah-tengah.
- Jumlah anakannya lebih banyak dan ukuran batangnya juga relative lebih besar
- Perbedaan ukuran rumpun bisa mencapai 50 %.
- Tanaman yang berada di sepanjang sisi lorong memiliki ruang yang lebih longgar untuk pertumbuhannya daripada tanaman yang di tengah. Selain itu juga memiliki kesempatan untuk memperoleh nutrisi yang lebih banyak, karena tanaman padi yang lain yang menjadi pesaing (competitor) berkurang satu baris.
- Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan dengan variasi model legowo 5 : 1 , 6 : 1, 7 : 1, dan seterusnya yang dilakukan tanpa adanya tanaman sela, ternyata pengurangan jumlahpopulasi tanaman padi tidak mengurangi hasil panen.
- Adanya pengurangan populasi tanaman ternyata mampu diganti (dikompensasi) oleh peningkatan ukuran rumpun padi yang berada di sepanjang sisi lorong legowo.
- Apabila larikan yang berada di sepanjang lorong diberi tanaman sela, ternyata menyebabkan ukuran rumpun padinya mengecil. Produksi padinya juga tidak meningkat.
- Dengan demikian kita tidak perlu mengisi larikan yang ada di kanan dan kiri lorong legowo dengan tanaman sela
- Hal tersebut justru hanya akan menambah jumlah kebutuhan benih dan juga pekerjaan.
- Untuk model jajar legowo 2 : 1 masih perlu penelitian lanjutan.
- Perlu juga mengadakan percobaan model jajar legowo 1 : 1, misalkan dengan jarak tanam 20 cm X 50 cm.
- Lahan Dekat Irigasi
- Tanaman padi yang ditanam dekat saluran irigasi memiliki pertumbuhan dan perkembangan yang jauh lebih baik daripada tanaman padi yang berada di tengah-tengah hamparan.
- Tanaman padi yang ditanam di lahan dekat saluran irigasi mendapat pasokan nutrisi yang lebih banyak serta terus-menerus selama masa pertumbuhan hingga panen.
- Air irigasi mengangkut banyak nutrisi yang dibutuhkan tanaman.
- Sebagian besar nutrisi yang berasal dari air irigasi akan mengendap di petakan sawah yang dekat dengan saluran irigasi.