MENGENAL HORMON PACLOBUTRAZOL

Belakangan ramai dibicarakan hormon yang bernama Paclobutrazol, terutama di kalangan petani modern. Adanya kebutuhan akan panen dalam jumlah dan kualitas yang prima menyebabkan petani modern berlomba-lomba mencari solusi dengan penambahan zat perangsang tumbuh yang dianggap cepat dan langsung terlihat hasilnya. Salah satu zat perangsang tumbuh yang umum digunakan oleh petani di Thailand agar bisa memanen buah-buahan di luar musim adalah Paclobutrazol. Sebenarnya apa itu Paclobutrazol dan bagaimana cara kerjanya sehingga menjadi idola petani modern?

Paclobutrazol atau sering disingkat PBZ adalah zat pengatur tumbuh tanaman yang termasuk dalam kelas bahan kimia trizole. Manfaat utama PBZ adalah merangsang pembungaan dan pembuahan tanaman di luar musim dan membuat bunga atau buah lebih seragam. Mekanisme kerja PBZ berlawanan dengan kerja hormone giberelline. PBZ menghambat biosintesis giberelline, menghambat perpanjangan sel dan perpanjangan buku-buku tanaman. Meskipun biosintesis giberelline terhambat, pembelahan sel tetap terjadi namun sel tidak mengalami perpanjangan/pembesaran. Akibatnya adalah buku-buku menjadi lebih pendek, diameter batang dan ranting menjadi lebih kecil, tanaman menjadi kerdil.

PBZ meningkatkan ketahanan tanaman terhadap stress, bersifat menghentikan proses pertumbuhan tanaman sehingga cadangan karbohidrat menjadi lebih banyak sehingga memungkinkan tanaman untuk segera berbunga dan berbuah. Aplikasi hormone PBZ dalam dosis kecil bermanfaat untuk merangsang pembungaan dan pembuahan yang serempak. Hormone PBZ bisa digunakan untuk tanaman hias maupun buah-buahan tetapi tidak direkomendasikan diaplikasikan secara terus menerus karena bisa mengakibatkan tanaman kerdil permanen.

Demikian cara kerja PBZ, efek negative hormone ini dapat dihilangkan dengan memangkas cabang-cabang tanaman setelah panen habis, agar percabangan kembali tumbuh normal. Mengingat efek samping PBZ yang berupa residu yang lama hilang, ada baiknya petani untuk lebih bijak dalam mengaplikasikannya, pahami dulu apa yang diinginkan, sesuaikan dengan fase apa yang sedang dilalui tanaman sehingga dosis yang diberikan bisa lebih tepat sasaran dan membantu meraih hasil yang diinginkan.

 

Sumber : dari berbagai sumber

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *