Mengenal Kambing Kejobong

 

Kambing Kejobong merupakan ternak lokal yang dipelihara, dibudidayakan dan dikembangkan secara turun temurun dan mempunyai nilai sosial budaya, dan telah menyatu dengan kehidupan masyarakat. Kambing Kejobong sebagai kekayaan sumber daya genetik ternak lokal Indonesia dikukuhkan melalui Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 301/Kpts/SR.120/5/2017 Tentang Penetapan Rumpun Kambing Kejobong pada tanggal 4 Mei 2017.

Dimulai sejak tahun 1990-an, kambing-kambing yang ada di Kecamatan Kejobong Kabupaten Purbalingga merupakan keturunan kambing dari India (Etawa/Benggala) dengan kambing lokal (Kacang). Pengembangannya tersebar di 18 (delapan belas) kecamatan Kabupaten Purbalingga Provinsi Jawa Tengah.

Kambing Kejobong mempunyai bentuk fisik dan komposisi genetik yang khas dibandingkan dengan rumpun kambing yang lainnya. Bentuk tubuh Kambing Kejobong diantara Peranakan Etawa (PE) dan Kambing Kacang dengan bentuk tubuh yang kurang kompak dibandingkan PE ataupun Kambing Kacang. Jantan dan betinanya bertanduk mengarah ke belakang. Kepalanya sedang dengan muka cembung. Ekornya pendek kebanyakan mempunyai kemiringan 450 ke arah atas. Telinganya menggantung 1350 ke arah luar serta tidak melipat. Rambut pendek pada bagian tubuh, sebagian ditemukan juga bulu rambut agak panjang di bagian bawah leher dan paha kaki belakang.

Kambing Kejobong memiliki daya adaptasi yang baik serta resistensi tinggi terhadap penyakit endoparasit. Dewasa kelamin pada umur 5 – 7 bulan, beranak pertama kali pada umur 18 – 22 bulan, lama kebuntingan sekitar 149 – 155 hari dengan frekuensi beranak 3 kali dalam 2 tahun, dan litter size nya untuk 2 – 3 ekor.

Kambing Kejobong jantan dewasa memiliki bobot badan 41,1 ± 7,8 kg, panjang badan 66,2 ± 5,8 cm, lingkar dada 79,8 ± 8,4 cm, lebar dada 17,9 ± 4,7 cm, dalam dada 30,1 ± 2,7 cm, dan tinggi pundak 79,8 ± 8,9 cm. Kambing Kejobong betina memiliki bobot badan 39,2 ± 7,9 kg, panjang badan 66,3 ± 5,4 cm, lingkar dada 78,7 ± 4,9 cm, lebar dada 17,8 ± 2,0 cm, dalam dada 30,1 ± 2,7 cm, dan tinggi pundak 69,7 ± 4,5 cm. Baik Kambing jantan dan betina memiliki lebar telinga 9,5 ± 3,3 cm dan panjang telinga 20,5 ± 5,1 cm serta tidak melipat.

 

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *