PENGAMATAN OPT TANAMAN KEDELAI KELOMPOKTANI SIDA MAKMUR DESA LANGGAR

Pengendalian Hama

Salah satu cara pengendalian adalah denganTeknik Budidaya.Pengendalian dengan teknik budidaya merupakan teknik pengendalian yang murah, tidak menyebabkan pencemaran lingkungan dan mudah dikerjakan oleh petani perseorangan atau kelompok. Untuk mengembangkan teknik pengendalian ini diperlukan pengetahuan sifat-sifat ekosistem setempat, khususnya tentang ekologi dan perilaku hama, seperti bagaimana hama memperoleh berbagai persyaratan bagi kehidupannya termasuk makanan, perkawinan, dan tempat persembunyian untuk menghindari dari cuaca buruk dan musuh alami. Pengetahuan tentang biologi dan ekologi hama dapat membantu memahami titik lemah hama, sehingga dapat diketahui fase hidup hama yang paling tepat untuk dilakukan pengendalian.

Upaya pengendalian hama kedelai dengan teknik budidaya dapat dilakukan dengan cara:

  1. Penanaman kedelai umur genjah seperti varietas Grobogan, Malabar, dan Tidar (umur 74-78 hari) merupakan salah satu usaha untuk memper- pendek akumulasi tanaman terserang hama, mengurangikesesuaian ekosistem dan mengganggu penyediaan makanan atau keperluan hidup hama,Kelompoktani Sida Makmur Desa Langgar menanam varietas Grobogan.
  2. Penggunaan varietas tahan hama, seperti Lumajang Bewok, Gumitir, Tidar, Kerinci, dan Agropuro yang tahan hama lalat bibit. Varietas Ijen, Panderman dan Argopuro tahan ulat grayak. Varietas Gumitir dan Ar gopuro tahan hama penghisap polong. Penanaman varietas tahan merupakan teknik budidaya untuk mengurangi dampak kerusakan tanaman dan mengurangi kesesuaian ekosistem hama;
  3. Penggunaan tanaman perangkap jagung dengan berbagai umur (genjah sedang dan dalam) yang ditanam di sekeliling pematang areal pertanaman kedelai dapat mengurangi serangan hama ulat polong kedelai. Penanaman tanaman perangkap Sesbania rostata di pematang dapat mengurangi serangan hama penghisap polong;
  4. Rotasi atau pergiliran tanaman antara kedelai, padi, atau dengan tanaman bukan kacang-kacangan dapat memutus siklus hama dan menekan populasi hama kedelai seperti lalat kacang, kutu kedelai (Bemisia tabaci), ulat jengkal, kumbang kedelai, kepik polong dan penggerek polong;
  5. Tumpang sari kedelai dengan jagung merupakan upaya untuk mengendalikan hama kedelai. Tanaman jagung dapat berperan sebagai tanaman penghalang dari distribusi dan penyebaran hama di pertanaman kedelai. Populasi hama kutu kedelai (Bemisia tabaci) pada pertanaman tumpang sari kedelai-jagung lebih rendah dari pada tanaman monokultur kedelai. Tumpang sari jagung dengan kedelai disamping sebagai tanaman penghalang distribusi dan penyebaran hama juga dapat berfungsi sebagai tanaman perangkap. Hama penggerek polong kedelai lebih menyukai meletakkan telurnya pada rambut tongkol jagung daripada polong kedelai, sehingga sebagian besar populasi hama penggerek polong berada pada tanaman jagung.

 

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *