Antisipasi Serangan Hama, Pemkab Gelar Semprot Massal

Petani lakukan penyemprotan massal (1)

Sebagai antisipasi meluasnya serangan berbagai
hama yang menyerang tanaman padi khususnya hama wereng coklat, petani
di wilayah Kabupaten Purbalingga hari ini Jumat (7/3) dilaksanakan
penyemprotan massal hama wereng coklat yang dipusatkan di Desa
Jatisaba Kecamatan Purbalingga.
Kegiatan semprot massal diikuti petani di dua desa yaitu Kelurahan
Bancar dan Desa Jatisaba Kecamatan Purbalingga dan didahului dengan
penyerahan secara simbolis pestisida oleh Bupati Purbalingga kepada
perwakilan dua kepala desa.
“Untuk mendukung program 10 juta ton beras tngkat nasional tahun 2014
serta swasembada berkelanjutan, maka peningkatan produksi dan
produktivitas padi merupakan salah satu factor prioritas yang menjadi
perhatian kita bersama dalam upaya mencukupi stabilitas pangan
nasional,”pinta Bupati Purbalingga Sukento Rido Marhaendrianto.
Untuk itu tutur Sukento, gerakan pengendalian serta pemberantasan
wereng batang coklat dan hama pengganggu lainya untuk terus
digalakkan karena kalau sampai serangan meluas, dikhawatirkan
menggangu produksi padi.
“Saya memberikan apresiasi tinggi kepada para pejuang pangan (petani)
serta jajaran pertanian lainya yang telah bersama-sama dengan sigap
memerangi hama wereng batang coklat, apabila sampai tidak dikendalikan
akan berdampak pada produksi padi di Kabupaten Purbalingga tahun
ini,”tuturnya.
Kepala Dinas Pertanian Perkebunan Kehutanan Kabupaten Purbalingga Lily
Purwati mengatakan, sebagai antisipasi meluasnya serangan hama wereng
batang coklat yang melanda wilayah Purbalingga pihaknya sudah
melakukan berbagai upaya salah satunya penyemprotan secara missal.
” Penyemprotan massal ini untuk menekan jumlah penyebaran hama yang
menyerang tanama padi agar tidak merembet ke lahan persawahan lainnya.
Kalau hal ini dibiarkan dikhawatirkan akan mengancam ketersediaan
pangan di Purbalingga,”katanya.
Lily menambahkan hama wereng batang coklat dalam penyebaranya bersifat
mobile, artinya hama tersebut bisa berpindah atau meluas serangannya
melaui pergerakan angin dan sentuhan dari manusia. Karena curah hujan
di wilayah Purbalingga masih tinggi mengakibatkan perkembangan hama
tersebut semakin cepat.
“Oleh karena tidak menentunya cuaca, kadang hujan, kadang panas,
sehingga perkembangan OPT, wereng batang coklat, wereng penggerek
batang, tikus dan hama pengganggu lainya pertumbuhannya semakin cepat.
Salah satu upaya untuk membasmi hama tersebut harus menggunakan
pestisida sistemik,”terangnya.
Pola penggunaan pestisida sistemik adalah dengan penyemprotan obat
tersebut ketanaman padi, apabila tanaman padi tersebut dimakan wereng,
hama tersebut akan mati ketika memakannya.
Menurut laporan Dintanbunhut Kabupaten Purbalingga, sasaran luas lahan
tanam sebanyak 38.854 hektar yang terdiri dari persawahan dan ladang,
sedangkan areal yang terancam/potensi yang terserang hama seluas 1.602
hektar.
Serangan hama wereng batang coklat tersebar di 14 kecamatan dengan
rincian serangan dengan intensitas ringan sebanyak 74, 4 hektar,
serangan sedang enam hektar, serangan berat tiga hektar dan yang puso
sebanyak empat hektar.
Pada tahun 2014 areal tanaman padi yang terkena serangan hama wereng
batang coklat pada bulan yang lalu 200 sampa 300 hektar, jumlah
tersebut merupakan spot-spot yang dikompilasi sebagai data serangan
hama tersebut. Dari jumlah 300 hektar yang terkena serangan tersebut
yang sudah terbebas hama tersebut seluas 128, 2 hektar.
Menurut data dari dinas sebanyak 14 kecamatan hampir terserang hama
tersebut dan hanya empat kecamatan yang terbebass dari serangan yaitu
Kecamatan Kejobong, Pengadegan, Karangreja dan Karangjambu.
Dinas juga menghimbau untuk mengantisipasi datangnya serangan
tersebut, para petani diharapakan untuk menanam padi dengan varietas
yang berlainan atau gilir varietas, kalau bisa jenis varietas yang
berumur pendek, serta penanamanya dengan berselang-seling seperti
padi,padi dan selanjutnya palawija.
Selain itu juga sebagai antisipasi hal tersebut petani diminta
melakukan tanam serempak, pelaksanaan gropyokan tikus pada musim
kemarau serta untuk tidak membakar jerami hasil panen, karena jerami
merupakan kompos organic .
Acara tersebut dihadiri Kepala Dintanbunhut, Kepala Badan Penyuluh dan
Ketahanan Pangan, Camat Purbalingga, para kepala Balai Penyuluh
Kecamatan Purbalingga, PPL Wilbin Se-Kecamatan Purbalingga Petugas
Pengendali OPT Se-Kabupaten Purbalingga serta petani dari Kelurahan
Bancar dan Desa Jatisaba.
Pada acara tersebut Bupati Purbalingga menyerahkan bantuan pestisida
kepada para petani di dua desa serta membuka dimulainya Gerakan
Pengendalian Wereng Batang Coklat. Key)

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *