PANEN CABAI RAWIT 2 KALI LIPAT

Apa yang mesti dilakukan petani sehingga kebun cabai mereka berproduksi tinggi? Kuncinya adalah perawatan dan pemupukan. Rahasia lainnya yaitu dengan menanam cabai dengan kepadatan tinggi alias high density planting.

Di lahan seluas satu hektar petani bisa menanam 22.500 tanaman di lahan 1 ha. Bandingkan dengan penanaman cabai secara konvensional, populasi di lahan datar berkisar 15.000—16.000 tanaman per ha.

Menurut periset cabai di Balai Penelitian Tanaman Sayuran (Balitsa), Ir Tonny Koestoni Moekasan, teknik tanam rapat bukan metode baru. Populasi cabai sebanyak 22.500 batang yang ditanam petani tergolong tinggi jika dibudidayakan saat musim hujan. Jika populasi cabai itu ditanam saat kemarau maka itu jumlah yang wajar. Harap mafhum kelembapan tinggi memicu munculnya cendawan penyebab penyakit seperti antraknosa. “Angka 18.000 pada musim hujan tergolong tinggi, lazimnya petani lain membudidayakan 16.000 cabai per ha saat musim hujan.

Untuk mengurangi serangan cendawan, petani dianjurkan memperhatikan sanitasi kebun. Bedengan harus bersih. Tidak boleh ada sampah atau daun yang jatuh. Teknik tanam rapat mesti diimbangi dengan pasokan nutrisi yang memadai. Sebaiknya petani menggunakan pupuk lambat urai agar nutrisi keluar perlahan.

Dengan begitu petani bisa memupuk sebulan sekali. Penggunaan pupuk slow release juga lebih murah dibanding pupuk konvensional sehingga petani bisa jadi lebih untung. Sayangnya pupuk masih langka di Indonesia.

Atasi hama
Contoh aplikasi pupuk agar kebutuhan nutrisi tercukupi petani bisa mencampur 90 kg pupuk kandang dan 6 kg NPK di bedeng berukuran 1 m x 100 m sebagai pupuk dasar. Dua pekan setelah tanam, bisa disemprotkan 1 sendok makan pupuk anorganik non residu dan 16 l air untuk 1 bedeng. Penyemprotan selanjutnya setiap pekan. Cara pemberian pupuk selang-seling antara semprot dan kocor. Dosis pupuk kocor yakni 0,5 l pupuk pertumbuhan dicampur dengan 250 l air.

Tiga bulan setelah tanam cabai mulai berbuah. Petani bisa memberikan 3 kg NPK dan ¼1 pupuk anorganik nonresidu per tanaman. Hambatan bertani cabai berpopulasi padat adalah merajalelanya lalat buah. Untuk mengatasi hama itu mereka menggunakan pestisida yang beredar di pasaran sesuai dosis pada kemasan. Pemberian pestisida juga disesuaikan dengan serangan hama.

Hama lain yang kerap menyerang adalah virus kuning. Kutu kebul Bemisia tabaci adalah vektor utama penyebar virus kuning. Ciri tanaman terserang antara lain daun menggulung, mengecil, dan menguning. Dampaknya produksi buah menurun, bahkan bisa tidak berbuah.

Untuk mengatasinya, petani bisa menggunakan Stargate 600 SC berbahan aktif klotianidin sesuai dosis. Selain pemborosan, penggunaan pestisida yang berlebihan juga merusak lingkungan. Petani bisa mendapatkan Stargate 600 SC di toko pertanian terdekat. Hama lain yang berpotensi merusak panen buah tanaman kerabat tomat itu adalah ulat grayak Spodoptera litura.

Untuk membasmi hama itu petani bisa menggunakan Acemain 75 SP kreasi PT Royal Agro Indonesia. Acemain 75 SP adalah insektisida sistemik, racun kontak, dan lambung berupa serbuk yang dapat larut dalam air. Acemain 75 SP lebih unggul dibanding produk lain karena aroma khas zat aktifnya tidak menguar banyak saat dalam kemasan.

Tentunya itu menguntungkan penjual karena aromanya tidak mengganggu pembeli yang datang. Meskipun begitu produk itu sangat efektif memberantas ulat grayak. Menanam cabai berpopulasi rapat berpeluang memetik lebih banyak cabai. Para petani membuktikannya.

You may also like...

1 Response

  1. Akbar says:

    Kami petani Raja Ampat sangat membutuhkan hadirnya dinas pertanian di tangah2 masyarakat
    Untuk memberikan proses penanaman cabe rawit yg berkualitas

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *