BANGUN WISMO BANGUNKAN “NUR UMI”

Populasi nanas madu di Purbalingga khususnya di Kecamatan Karangreja saat ini cukup luas. Data terakhir luas nanas madu mencapai 500 ha dengan areal produktif mencapai 350 ha. Luas lahan tersebut juga telah menghasilkan produk berupa nanas segar yang sangat melimpah.

Selama ini pasar utama nanas madu segar adalah pasa lokal maupun regional seperti Purbalingga, Banyumas, Kebumen, Semarang, Jogjakarta dan sebagian daerah di Jawa Barat. Terbatasnya pasar dan besarnya produk nanas madu utamanya saat panen raya dan bersamaan dengan panen produk buah-buahan yang lain, dimungkinkan akan menyebabkan pemasaran nanas madu dalam bentuk segar menjadi menurun bahkan dikawatirkan akan terjadi kelebihan produksi di pasaran sehingga menyebabkan anjloknya harga nanas madu di pasaran.

Selain itu, saat ini diperkirakan kurang dari 2 % produk nanas madu yang telah dilakukan proses pengolahan dengan beberapa produk seperti dodol nanas, cocktail nanas, sambal saos, cenil nanas, sehingga sangat diperlukan inovasi baru untuk lebih mengoptimalkan berbagai produk olahan berbahan baku nanas madu yang lebih optimal. Selain itu berbagai persoalan di tingkat usaha masih banyak sepertihalnya terbatasnya Pengetahuan sikap dan ketrampilan pelaku usaha dalam pengolahan nanas madu,varian olahan nanas madu masih terbatas, pemasaran komodotas olahan nanas madu sebagian besar masih terbatas pada pasar lokal, sert kemasan olahan sebagian masih sederhana sehingga sebagian masih kurang menarik konsumen. Kendati demikiandalam skala yang terbatas pasaran olahan nanas madu telah masuk retail-retail modern.

Mengantisipasi serta membuka ruang usaha dibidang nanas madu melalui, Dinas Pertanian Kabupaten Purbalingga bertempat di sekretariat KWT NUR UMI mengadakan pelatihan pengolahan nanas madu yang diikuti oleh 30 anggota berasal dari kelompok wanita tani Nur Umi dan Berkah Sekar Abadi (BSA) pada hari Jum’at dan Sabtu (23-24 Maret 2018).

Pelatihan yang berlangsung selama dua hari tersebut bermaterikan teori dan praktek diantaranya adalah materi pengolahan, design kemasan dan pemasaran. Sementara narasumber yang didatangkan berasal dari Universitas Jendral Sudirman Purwokerto (Dr. Ir. Hidayah Dwiyanti, MSi, Ir.Retno Hidayati,MP, dan Rifah Ediati, STP, MP) praktisi UMKM yang terkenal dengan brandingnya “sambal knalpot” Bangun Wismo dari Kecamatan Karanganyar.

“ Nanas madu merupakan buah khas yang hanya ada di Belik (Pemalang-Red) dan Purbalingga khususnya di Karangreja, saya sangat berkeinginan bahwa nanas madu termasuk olahannya akan mampu mengejar “carica” minuman khas Wonosobo yang saat ini sudah sangat terkenal, “ demikian salah satu ajakan Kepala Dinas Pertanian penuh semangat ketika membuka secara resmi pelatihan di dampingi Kepala Bidang perkebunan dan Hortikultura serta para narsumber. Lebih lanjut beliau menyampaikan,” itu sangat bisa, karena nanas madu merupakan buah yang memiliki berbagai kandungan vitamin sangat banyak dan penting, asalkan dengan catatan bahwa olahan sangat bervariasi, design/kemasan menarik sehingga akan menjadi buah tangan utamanya bagi para wisatawan yang berkunjung ke Purbalingga.”

Lain halnya dengan ajakan kepala Dinas Pertanian salah seorang Narasumber Bangun Wismo penuh semangat menantang para peserta yang sebagian besar adalah pelaku usaha nanas “ Saya tantang ibu-ibu, bahwa lebaran besok produk ibu-ibu yang berasal dari nanas harus mampu mendominasi penjualan di komplek Wisata Gua Lawa, kalau tidak saya yang akan berjualan produk saya di sana,” demikan tantangan Bangun Wismo di hadapan kelompok wanita Nur Umi dan lainnya. Mendengar tantangan tersebut dengan semangat ibu-ibu menjawab dengan kompak “ sanggup dan siap,”. Tantangan tersebut sengaja di sampaikan untuk membangunkan dan membakar semangat para peserta yang sangat dekat dengan obyek wisata Gua Lawa yang setiap tahun dikunjungi wisatawan ribuan orang, apalagi masa yang akan datang Gua Lawa akan berubah menjadi distinasi wisata klas dunia. Dengan gaya khasnya Bangun Wismo sang motivator melanjutkan kalimatnya,” ibu-ibu harus sadar betul… Gua Lawa akan memberikan berkah dan rezeki bagi ibu-ibu, hitung saja berapa ribu orang yang akan berkunjung ke gua lawa dan membelanjakan uangnya di Gua Lawa. Mari kita plereti uang mereka dengan membeli produk-produk kita !,” demikian antuisme sang bangun Wismo berapi-api memberikan motivasi peserta.

Dalam kegiatan pelatihan tersebut selain teori dilaksanakan praktek pembuatan sambal nanas, saos nanas, ice cream nanas, dan konsultasi tentang design kemasan. Berdasarkan hasil pengamatan secara organoleptik bersama-sama peserta dan narasumber serta panitia disimpulkan bahwa hasil praktek berupa sambal nanas dan saos nanas cukup baik sedangkan ice cream nanas dari segi rasa belum menunjukan test rasa nanas masih kalah dengan rasa lain.

 

 

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *