BUDIDAYA TANAMAN NILAM
- Kesesuaian Lahan Dan Iklim Untuk Nilam
- Lahan dan iklim sangat mempengaruhi produksi dan kualitas minyak nilam, terutama ketinggian tempat dan ketersedian air.
- Jenis tanah à Latosol, Andosol, Regosol, tumbuh bagus pada tanah yang gembur dengan humus tinggi
- Nilam sangat peka terhadap kekeringan (heavy drinker), kemarau panjang setelah panen dapat menyebabkan tanaman mati.
- Kedalaman air tanah > 100 cm, air tanah > 75 cm, pH 5-7
- Curah hujan 1750-3500 mm/tahun, hari hujan >100. bulan basah > 7 bulan, kelembaban udara 70-90%.
- Lahan bebas dari penyakit à layu bakteri dan budok
Keuntungan pengembangan di daerah yg sesuai:
- A) mencegah resiko gagal
- B) penerapan teknologi lebih efisien
- Persiapan lahan dan lubang tanam
- Tanah dicangkul, dibersihkan dari gulma (alang-alang dsb), kemudian digaru dan diratakan.
- Buat saluran drainase dan jumlahnya disesuaikan kontur lahan.
- Lubang tanam dibuat dengan ukuran 30 cm x 30 cm x 30 cm, dengan jarak tanam antara barisan 90 cm – 100 cm dan jarak tanam dalam barisan 40 cm-50 cm. Jarak tanam disesuaikan dengan kondisi lahan.
- Pada lahan datar, jarak tanam dalam barisan lebih besar (100 cm x 50 cm) sedangkan pada lahan yang agak miring (± 150) jarak tanam dalam barisan lebih sempit (40 cm) dan arah baris menurut kontur tanah.
- Pada lokasi dengan kesuburan yang tinggi (banyak humus) jarak tanam sebaiknya 100 cm x 100 cm, karena pada umur 5-6 bulan, kanopi sudah bertemu.
- Pembuatan saluran drainase
- Tanaman nilam tidak menghendaki adanya air yang tergenang, untuk itu perlu dibuat saluran drainase.
- Saluran drainase dibuat sekeliling dan didalam kebun (atau sesuai kebutuhan) dengan ukuran 30 cm x 30 cm (lebar x dalam).
- Penanaman dan penyulaman
- Setelah tanaman berumur ± 1 ½ bulan di persemaian, tanaman dapat dipindahkan ke lapang.
- Cara menanam yaitu dengan menyobek polibag secara hati-hati dan menanam tanaman di lubang yang telah disediakan, kemudian tanah dipadatkan dengan cara menekan tanah disekitar tanaman.
- Setek yang langsung ditanam di lapang adalah setek yang telah berkayu dengan tinggi ± 30 cm, dibenamkan 2 buku ke dalam tanah.
- Penanaman langsung ke lapang berisiko tanaman banyak yang mati. Tanaman yang mati disulam dengan tanaman baru.
- Pemupukan
- Disamping pupuk dasar yang diberikan pada waktu tanam berupa pupuk organik (pupuk kandang, kompos dll) dengan dosis 10 – 20 ton/ha, atau 0,5 – 1 kg/lubang tanam, untuk memacu pertumbuhan tanaman perlu diberi pupuk anorganik.
- Dosis dan komposisi pupuk yang diberikan tergantung dari jenis tanah dan tingkat kesuburannya.
- Sebagai pedoman umum, untuk tanaman nilam selama 2 tahun dibutuhkan 40 ton pupuk organik per hektar dan pupuk anorganik: 500 kg Urea + 250 kg SP-36 + 450 kg KCl, diberikan 5 kali untuk 4 kali panen.
Dosis pemupukan nilam
- Penyiangan
- Penyiangan gulma dilakukan sebelum kanopi tanaman saling bertemu, yaitu sampai tanaman berumur 3-4 bulan.
- Penyiangan dilakukan dengan hati-hati jangan sampai akar tanaman terputus atau cabang-cabang yang dekat permukaan tanah terganggu.
- Pembumbunan
- Agar tanah tetap gembur dan merangsang pertumbuhan akar pada cabang-cabang dekat permukaan tanah, perlu dilakukan pembumbunan.
- Umumnya pembumbunan dilakukan pada umur 3 bulan setelah tanam (setelah pemupukan kedua) dan setelah pemangkasan/panen I dan II.
- Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (Opt)
- Panen
- Tanaman nilam dapat dipanen pada umur 5-6 bulan dan panen berikutnya dilakukan setiap 3-4 bulan, sampai tanaman sudah tidak produktif lagi.
- Panen dilakukan pada pagi atau sore hari agar kandungan minyaknya tidak turun/menguap.
- Cara panen è pangkas tanaman pada ketinggian 30 cm dari permukaan tanah dengan meninggalkan 2-3 cabang untuk merangsang tumbuhnya tunas-tunas baru.
- Gunakan pisau pangkas, sabit yang tajam.
- Setelah pemangkasan tanaman perlu diberi pupuk sesuai anjuran dan dibumbun agar tanah disekeliling batang menjadi gembur.
- Pasca panen