MENGATASI LAYU FUSARIUM TANAMAN CABAI KERITING

Kelompok tani Tani Makmur II Desa Tunjungmuli Kecamatan Karangmoncol Kabupaten Purbalingga Propinsi Jawa Tengah memiliki hamparan sawah seluas 45 ha yang dimanfaatkan untuk komoditas padi jagung dan hortikultura ( Cabai Keriting ). Pertanaman cabai merah dimulai pada menjel;ang akhir musim penghujan/ menjelang awal musim kemarau. Pemeliharaan yang dilaksanakan perlu menerapkan system Intensifikasi tanaman diantaranya penggunaan benih unggul, cara tanam, pengairan, pemupukan, pengendalian hama dan penyakit serta panen. Dalam pelaksanaan tentunya terdapat kendala kendala yang dihadapi hal ini dipengaruhi factor interent ( Intensifikasi tanaman/tehnik Budidaya) factor eksternal ( Curah Hujan , Cuaca, dan factor lingkungan lainya)

Beberapa penyakit yang mengancam budidaya tanaman cabai menjadi gagal lebih dari 80% kerugian atas usahataninya diantaranya Layu Fusarium. Hal ini perlu penanganan dari awal penyemaian, terhadap bibit, lahan pesemaian dan perawatan sampai pada lahan pertanaman. Tindakan antisipasi adalah penerapan musih alami atau agen hayati dan pestisida. Dalam hal ini agen hayati lebih efektip dengan biaya yang cukup ringan dibanding penggunaan pestisida. Agen hayati yang mampu menanggulangi tumbuhnya fusarium adalah Trichoderma sp. Inokulasi jamur Trichoderma dapat di peroleh pada area akar bambu secara selektif.

Tahapan tahapan yang perlu dilakukan dalam pembuatan pestisida. Agen hayati dan aplikasinya yaitu:

  1. Trichoderma Dikembangkan dari inokulan akar bambu (Selektif : Berwarna Hijau), kemudian dikembangkan agar menjadi 2 kg (Padat) pada beras yang direbus setengah matang. Dosis 2kg untuk lahan seluas 0.14Ha
  2. Aplikasikan sebanyak 3 sendok makan yang dilarutkan sebanyak 7 liter air
  3. Siramkan/ disemprotkan pada awal pesemaian, dan lahan yang akan ditanami
  4. Jamur Hayati ini akan tumbuh berbentuk spora setelah 7 hari dari aplikasi. Untuk menjaga agar jamur ini hidup dan berkembang dengan baik yaitu diutamakan menjaga kelembaban tanah, bilamana kering usahakan dilakukan penyiraman

Beberapa pengamatan terdapat jamur trichoderma yang tidak tumbuh, hal ini disebabkan antara lain waktu aplikasi yang kurang tepat. Mati karena aplikasi pada saat terik matahari, hujan lebat sehingga terbawa air hujan, factor nutrisi dalam area aplikasi yang minim bahan organic.

Bilamana hal tersebut diatas dapat diperhatikan jamur trichoderma sp akan tumbuh dengan baik dan berkembang menjadi koloni selaput pada area akar tanaman. Enzim yang dikeluarkan jamur ini mampu merusak dan membunuh jamur fusarium sp sehingga tanaman secara alami terlindungi dari penyakit layu jamur, disamping sebagai agen hayati jamur Trichoderma mampu sebagai pengurai bahan organic yang ada dalam tanah menjadi nutrisi yang dibutuhkan tanaman yang menunjang produktifitas pertumbuhan tanaman dan meningkatkan produksi.

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *