PELATIHAN BUDI DAYA KOPI KERJA SAMA BALAI PENYULUHAN KECAMATAN KUTASARI

 

Gegara sebuah buku berjudul Filosofi Kopi yang kemudian difilmkan dengan judul yang sama, trend minum kopi telah menjadi kegiatan yang menyenangkan dan masif dilakukan oleh setiap orang tak perduli umur, jenis kelamin dan kelas sosial seseorang. Trend ini tentu saja menggairahkan bisnis kopi secara keseluuhan, baik on farm maupun off farm, baik hulu maupun hilir. Semakin banyak penikmat kopi di kota kota, semakin banyak pula dibutuhkan biji biji kopi, atau dikenal dengan green bean yang dihasilkan dari panen panen kopi dari kebun petani kopi didaerah daerah penghasil kopi. Budidaya kopipun semakin diminati oleh para petani, termasuk petani milenial.

Di Kecamatan Kutasari bagian atas, masyarakat sudah terbiasa membudidayakan kopi dikebun kebun mereka. Ditanam secama poli kultur dengan tanaman tanaman lain, terutama dibatas batas pekarangan. Tanaman kopi tumbuh tanpa pemeliharaan yang intensif, ketika berbuah dan dipanen kebanyakan kopi yang dihasilkan digunakan untuk mencukupi kebutuhan sendiri, dan sisanya baru dijual kepada tetangga yang dikenal dengan kopi clebek. Besarnya minat masyarakat, terutama kalangan minelial mendorong BPP Kecamatan Kutasari mengajukan proposal ke BLK Transmigrasi Provinsi Jawa Tengah di Klampok Banjarnegara untuk menyelenggarakan pelatihan budi daya kopi Robusta (Caffea canephora) di Desa Candinta Kecamatan Kutasari pada tanggal 11 April sampai dengan tanggal 30 April 2019 (20 hari kerja). Pelatihan diikuti oleh 20 orang petani di desa Candinata dengan materi teori dan praktek.

Untuk materi teori, peserta mendapatkan teknik budidaya kopi robusta yang meliputi pengetahuan tentang kopi di Indonesia, syarat syarat tumbuh kopi robusta meliputi ketinggian tempat, curah hujan, lahan, pembibitan, memilih klon kopi yang sesuai, penanaman, pemupukan dan pengendaliah OPT tanaman kopi.

Untuk materi praktek, peserta mendapatkan pelatihan cara memilih entres dan stek berakar, penyambungan serta praktek menanam dengan tata tanam yang sesuai.

Pelatih untuk materi budidaya kopi berasal dari BLK Trans Provinsi Jawa Tengah, sedangkan materi motivasi dan prospek budidaya kopi serta dinamika kelompok diberikan oleh Penyuluh dari Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Kutasari (HP)

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *