Pemeliharaan Itik Nomaden

Beternak itik merupakan salah satu usaha di bidang peternakan yang cukup menguntungkan, salah satu keuntungan beternak itik adalah harga jual telur cenderung stabil dan penjualan telur itik di hargai butiran ( tidak seperti ayam layer yang di jual Kiloan). Dalam melaksanakan usaha beternak itik kita ketahui bahwa biaya pakan merupakan biaya yang paling tinggi, sehingga untuk mengurangi biaya pakan para peternak melakukan pemeliharaan yang masih sederhana yaitu di gembalakan di sawah yang baru saja panen dengan harapan mendapatkan pakan yang cukup untuk berproduksi. Setelah dirasa pakan habis di lahan/sawah mereka akan berpindah lagi di lokasi sawah yang baru panen, dan itu akan di lakukan terus menerus, bahkan bisa berpindah dari desa ke desa lain, kecamatan ke kecamatan lain bahkan bisa pindah sampai ke kabupaten lain.

Keuntungan utama pemeliharaan itik secara berpindah pindah (nomaden) seperti ini adalah bisa mengurangi biaya produksi terutama biaya pemberian pakan yang merupan biaya yang paling tinggi, namun demikian banyak juga resiko yang di terima oleh peternak yaitu antara lain :

  1. Resiko terjangkitnya penyakit terutama flu burung sangat tinggi, di karenakan adanya kontak baik langsung maupun tidak langsung dengan itik milik orang lain. Karena dalam satu area persawahan yang baru panen kemungkinan besar untuk pemeliharaan banyak peternak.
  2. Kestabilan produksi telur sangat jelek, hal ini dikarenakan kualitas dan kuantitas ketersediaan pakan di sawah/lokasi pemeliharaan satu dengan yang lain berbeda-beda, ketersediaan air tidak mesti sama antar lokasi , cuaca yang selalu berubah serta adanya gangguan hewan lain seperti musang, ular dan hewan lainnya.
  3. Tempat istirahat yang jauh dari kenyamanan (hanya membuat tenda sederhana di sawah), hal ini beresiko terhadap terhadap kesehatan peternak.
  4. Gangguan pencurian/preman. Sering kali terjadi pencurian itik yang baru di buara di sawah, selain itu juga adanya gangguan preman yang minta telur ataupun itik di sawah.

Dengan adanya fenomena peternak itik nomadik tersebut Dinas Pertanian Kabupaten purbalingga melalui bidang peternakan dan di bantu oleh FAO ECTAD melakukan monitoring sekaligus pembinaan terhadap peternakan itik nomaden. Petugas mendatangi satu persatu peternak di sawah melakukan pembinaan mengenai cara beternak dan pencegahan terhadap penyakit, memberi bantuan berupa multivitamin dan desinfektan. Harapan dari kegiatan ini adalah untuk mengurangi faktor- faktor resiko yang menyebabkan produktifitas rendah yang menyebabkan kerugian bagi peternak itik nomaden.

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *