TEKNOLOGI BUDIDAYA BAWANG MERAH DI POKTAN BERKAH KARYA MAJATENGAH

Budidaya bawang merah memerlukan penyinaran matahari lebih dari 12 jam sehari. Tanaman ini cocok dibudidayakan di dataran rendah dengan ketinggian 0 – 900 meter dari permukaan laut. Suhu optimum untuk perkembangan tanaman bawang merah berkisar 25-32 derajat Celcius. Sedangkan keasaman tanah yang dikehendaki sekitar pH 5,6-7. Keberhasilan yang diperoleh dari budidaya bawang merah ini, tentu saja dihadapkan pada berbagai masalah (resiko) di lapangan diantaranya cara budidaya, serangan hama dan penyakit, kekurangan unsur mikro, dll yang menyebabkan produksinya menurun. Kuantitas produksi bawang merah berkaitan erat dengan ukuran dan banyaknya umbi yang dihasilkan. Kualitas bawang merah ditentukan oleh aroma yang tajam serta warna kulit umbinya. Untuk memperoleh kuantitas produksi yang optimal dan berkualitas maka perlu diperhatikan langkah-langkah budidaya bawang merah yaitu sebagai berikut.

Pemilihan bibit

Bibit bawang merah yang digunakan adalah bibit yang sehat, warnanya mengkilat, tidak keropos, serta kulitnya tidak luka. Bawang merah bisa diperbanyak dengan dua cara, yakni dengan menggunakan bahan tanam berupa biji dan umbi. Bawang merah yang dipilih adalah varietas yang adaptif dengan ukuran kecil atau sedang, Ukuran umbi bibit yang optimal adalah 3 – 4 gram/umbi. Umbi bibit yang baik yang telah disimpan 2 – 3 bulan dan umbi masih dalam ikatan (umbi masih ada daunnya). Umbi bibit harus sehat, ditandai dengan bentuk umbi yang kompak (tidak keropos), kulit umbi tidak luka (tidak terkelupas atau berkilau). Benih direndam dengan larutan Hormon Organik sehari sebelum tanam selama 10 menit. Setelah bibit ditiriskan, lalu ditaburi merata dengan satu bungkus (100 g) agensia hayati berbahan aktif Gliocladium + Trichoderma. Sebelum dilakukan penanaman, ujung umbi bawang merah dipotong 1/3 bagian atau sesuai kebutuhan.

Pengolahan tanah

Pengolahan dilakukan untuk menciptakan kondisi struktur tanah dan aerasi yang lebih baik langkah-langkahnya adalah sebagai berikut.

Lahan diolah dengan kedalaman ± 30 cm lalu diberi campuran kotoran sapi matang (2,5 ton/ha) + agensia hayati berbahan aktif Gliocladium + Trichoderma setelah itu dibiarkan selama seminggu.

Selanjutnya tanah diratakan terlebih dahulu lalu dibuat bedengan dengan ukuran tinggi 25-35 cm lebar 70-80 cm dan panjang bedengan menyesuaikan dengan ukuran dan posisi jalan.

Pemasangan mulsa plastik dimaksudkan untuk menjaga kelembaban tanah dan menekan pertumbuhan gulma.

Untuk mempermudah penyiraman jarak antar bedengan di buat dengan dengan lebar ± 50 cm.

 

Penanaman

  1. Jarak tanam yang baik digunakan adalah 15 x15 cm, 15 x 20 cm atau 20 x 20 cm tehnik penanaman bawang merah yang benar adalah sebagai berikut,
  2. Sebelumnya tanah dibasahi dulu lalu dibuat lubang yang sudah diatur jarak tanamnya.
  3. Bibit ditanam dalam keadaan berdiri dengan jumlah bibit sebanyak 1 bibit per lubang.
  4. Penanaman sebaiknya jangan terlalu dalam, cukup ditutup tipis dengan tanah/pasi

Pemeliharaan

Pemeliharaan pada bawang merah dilakukan dengan cara penyiraman, penyulaman, penyiangan, pemupukan, dan pengendalian hama dan penyakit dalam budidaya bawang merah kegiatan pemeliharaan antara lain meliputi:

  1. Penyiraman, penyiraman dapat dilakukan dengan gembor atau selang besar, dilakukan 2 kali sehari (pagi dan sore) atau sesuai kondisi tanah/tanaman terutama sehabis hujan atau turun embun untuk menghindari penyebaran penyakit Alternaria porii (trotol). Kunci dari penyiraman adalah memberikan air secara baik pada tanaman sehingga tanaman tidak layu atau sebelum tanaman mengalami stress
  2. Penyulaman, dilakukan dengan cara mengganti tanaman bawang merah yang tumbuh abnormal atau mati dengan tanaman yang baru.
  3. Pengendalian hama dan penyakit, pada dasarnya untuk mengatasi serangan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) menggunakan konsep Pengendalian Hama Terpadu (PHT), pestisida kimia dapat digunakan sebagai alternatif terakhir. Hama dan penyakit yang sering melanda tanaman bawang merah antara lain: (a)Bercak ungu (Alternaria porii (ELL) Cif, (b) Bercak daun (Cercospora duddiae), (c) Busuk daun (Peronospora destructor), (d) Rebah bibit (Phytium debaryanum Hesse) dan (e) Ulat (Spodophtera exigua)

Pemupukan

Tanaman bawang merah sebaiknya dipupuk dengan Urea 150 kg/ha, ZA 200 kg/ha, SP36 150 kg/ha, KCl 150 kg/ha. Pemupukan diberikan 2 kali yaitu umur 7 hst 1/3 bagian dan 2/3 bagian diberikan pada umur 30 hst. Tanaman sebaiknya ditambah dengan Pupuk Organik Padat (POP) dosis 1 sdm untuk 1 gembor kapasitas 10 liter, dosis pupuk kimia dikurangi sepertiganya. Penambahan pupuk organik berupa pupuk kandang, kompos sebelum tanam atau saat pengolahan tanah dapat memperbaiki struktur tanah, meningkatkan agregasi, meningkatkan daya memegang air serta memperkaya tanah dengan berbagai macam unsur hara hasil peruraian dari bahan organik yang dimasukkan ke dalam tanah. Umur 7 hst tanaman dapat disemprot dengan Pupuk Organik Cair (POC), dosis 4 – 5 tutup per tangki, selanjutnya tiap 7 – 10 hari sekali hingga 50 hst.

Panen dan pasca panen

Panen dilakukan saat tanaman berumur 70-80 hari setelah tanam. Bawang merah yang siap panen ditandai dengan daun sudah mulai rebah dan umbi tersembul ke permukaan tanah. Cara memanen adalah dengan mencabut tanaman,bersihkan dari kotoran dan tanah, bawang merah diikat selanjutnya dijemur dibawah terik matahari langsung atau diletakkan diatas para-para. Umbi bawang merah dapat bertahan 1-2 tahun apabila penanganan pasca panen dan penyimpanannya dilakukan dengan baik. Salah satu cara penyimpanan yang baik adalah dengan menggantung di tempat yang kering atau meletakkan diatas para-para.

 

 

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *