SEKOLAH LAPANG PENGENDALIAN HAMA TERPADU UNTUK HAMA TIKUS DI KELOMPOK TANI TANI MAKMUR 2

Pada bulan Juli 2019 kelompoktani Tani Makmur 2 Desa Sokawera Kecamatan Padamaramen dapatkan alokasi kegiatan dari Dinas Pertanian Kabupaten Purbalingga melalui anggaran APBD 1. Berupa kegiiatan sekolah lapang pengendalian hama terpadu untuk hama tikus dengan menggunakan sistem Trap Barrier System (TBS). TBS merupakan petak tanaman padi dengan ukuran minimal 20 m x 20 m yang ditanam 3 minggu lebih awal dari tanaman di sekitarnya, dipagar plastic dengan tinggi 60cm yang ditegakkan dengan ajir bamboo pada setiap jarak 1 m, bubu perangkap dipasang pada setiap sisi dalam pagar plastic dan gan lubang menghadap keluar dan jalan masuk tikus. Petak TBS dikelilingi parit dengan lebar 50 cm yang selalu terisi air untuk mencegah tikus menggali atau melubangi plastik. Prinsip kerja TBS adalah menarik tikus dari lingkungan sawah dan sekitarnya (hingga radius 200m) karena tikus tertarik padi yang ditanam lebih awal dan bunting lebih dahulu, sehingga bias mengurangi populasi tikus sepanjang pertanaman.

Kegiatan Sekolah Lapang ini dilakukan 6 pertemuan dalam 1 musim tanam. Selain pertemuan, kegiatan sekolah lapang juga diikuti dengan penekan populasi awal tikus sejak pertanaman sebelum tikus memasuki masa reproduksi. Kegiatan tersebut meliputi gropyokan massal, sanitasi habitat, pemasangan TBS. Gropyokan dan sanitasi dilakukan pada habitat-habitat tikus seperti sepanjang tanggul irigasi, pematang besar, tanggul jalan, dan batas sawah dengan perkampugan. Pemasangan TBS dilakukan pada daerah endemic tikus untuk menekan populasi tikus pada awal musim tanam. Perencanaan dilakukan pada awal bulanJuli 2019, Petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tanaman (POPT) dan Penyuluh Pertanian berkoordinasi dengan Kelompoktani Tani Makmur 2 untuk menentukan dimana lokasi TBS bias dipasang. Ada dua titik TBS yang dipasang pada lahan seluas 10 ha pada lahan kelompoktani Tani Makmur 2. Selain pemasangan TBS kelompok tani juga memasang RUBUHA (Rumah Burung Hantu) sebanyak 4 unit bantuan dari anggaran desa. Kekompakan antar anggota kelompok tani menjadi modal dalam pengendalian hama tikus. Pemasangan TBS dilakukan pada tanggal 23 Juli.

Pengamatan terhadap hasil tangkapan tikus per harinya dilakukan bergantian oleh petani dan petugas. Hasil sementara tangkapan tikus sejumlah 94 ekor dari awal pemasangan sampai tanggal 15 September 2019. PenyuluhPertanian, ibu Muryati sebagai ujung tombak kegiatan dilapangan juga berperan aktif memotivasi kelompoktani untuk berbudidaya tanaman padi sehat dengan system tanam jajar legowo, penggunaan pupuk organic dan kapur pertanian, penggunaan benih unggul serta penanaman tanaman refugia. Pengamatan agroekosistem juga dilakukan untuk mengetahui keberadaan hama penyakit dan musuh alami serta kondisi di lahan terkait kecukupan air, gulma dan cuaca pada saat pengamatan.

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *